PAK MARTINUS CION & BU SUMANI
Memilik anak Susana Cion dan Stepanus Cion
FOUNDER YAYASAN CAHAYA HARAPAN
PDT. DR (HC). MARTINUS CION, S.TH (Alm.)
Siapa yang tidak kenal dengan almahum Pendeta Martinus Cion? yang kritis, tegas dan sangat disiplin. Semua masyarakat Tayan Hilir kenal beliau putra daerah Tikalong orang Dayak Kanayatn yang sukses mendirikan Gereja, Yayasan Pendidikan untuk mencerdaskan generasi bangsa. Khotbah beliau sangat penomenal dikalangan jemaatnya.
Admin sendiri sewaktu mendengar khotbah beliau pada saat SMP dan SMK di Cahaya Harapan tersentrum otak dan pemikiran semuanya menginspirasi dan menjadikan kita dekat dengan sang pencipta yang sudah membuat aturan yang detil dan terperinci dalam dunia yang sepertinya tidak beraturan ini. Garis atau benang merahnya apa yang ditabur itu yang dituai. “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu” sesuai dengan para mentor bisnis dan coach yang bilang kita harus berpikiran positif.
Oke pembaca Sanggau Informasi, kita lanjut ke beliau nya. Martinus Cion lahir di desa Tikalong, 24 April 1952. Memiliki seorang istri bernama Sumani, anak Susana Cion, dan Stepanus Cion, menantu Yohanes Anjar dan Lina Sutina, cucu Amadeus , Sammy, Stefanie Carren, Crosby, dan Ravenhill.
Alm. Martinus Cion berasal dari keluarga sangat miskin, kelas 4 SD sudah Yatim karena ditinggalkan ibunda terkasih. Mulailah Beliau menempa hidup yang sangat keras, harus membantu keluarga mencukupi kebutuhan ekonomi dengan cara menyadap karet sebelum Beliau berangkat ke sekolah, pekerjaan-pekerjaan lain yang dapat membantu perekonomian keluarga.
Untuk menyelesaikan sekolahnya Beliau harus berjuang sendiri, karena tidak ada dukungan dari pihak keluarga, harapan keluarga adalah Beliau membantu secara total keperluan ekonomi keluarga. Sampai satu ketika, ada seorang Misionari Amerika meminta Beliau untuk melanjutkan studi ke STT Berea Ansang, walaupun mendapat tantangan dari keluarga khususnya abang kandung Beliau, tawaran itu tetap diterima Beliau.
Dengan bantuan misionaris tersebut dan tidak jarang pula Beliau harus bekerja kepada orang-orang tertentu seperti ke ladang, bantu-bantu di pekarangan hanya untuk mendapat beberapa kilo beras dan sedikit uang. Tahun 1973 Beliau dapat menyelesaikan sekolah di STT BEREA dengna predikat sangat baik.
Dalam kemurahan Tuhan juga, ketika Beliau setia melayani bukan hanya sampai di STT BEREA pendidikan yang dapat ditempuh Beliau, tetapi dengan penuh perjuangan beliau juga dapat menyelesaikan S1 tahun 2004, dan tahun 2016 Tuhan memberi anugrah terbesar juga bagi Beliau yaitu penganugrahan gelar Doktor Honoris Causa dari STT EXLESIA Pontianak.
Perjalanan Pelayanan Beliau juga cukup berlika-liku, diawali ketika akan memasuki dunia pelayanan, Beliau sadar jika tidak akan mampu sendiri, sehingga tahun 1974 Beliau mempersunting seorang wanita teman sekelas Beliau ketika di STT Berea. Wanita inilah yang menjadi penopang Beliau dalam segala hal sehingga begitu banyak jejak pelayanan yang luar biasa dihasilkan Beliau sampai Beliau dipanggil Tuhan.
Napak Tilas Pelayanan
Napak tilas pelayanan Beliau awal mula di daerah Landak, di berbagai desa, seingat penulis di desa Jelimpo, Seliat, dan ada beberapa desa lagi. Kemudian tahun 1982 Beliau melayani di daerah Sanggau, awalnya di desa Empaot Sekumpai, Boro, Sembuat, dan tahun 1987 mulailah Beliau merintis pelayanan di Gepembri Tayan.
Pelayanan di Gepembri Tayan diawali dengan beberapa jemaat tua serta pemuda remaja, dan saat ini Tuhan tumbuhkan menjadi luar biasa, kebaktian sudah 3 kali, dengan satu kali ibadah dihadiri rata-rata 100 orang, dan akan bertambah menjadi 200-250 sekali ibadah apabila dalam kondisi normal (bukan pandemi covid-19).
Selain melayani di jemaat yang memang Beliau gembalakan, beliau juga melayani di klasis kalbar bersama rekan hamba Tuhan lain di lingkungan Gepembri, Beliau cukup banyak menelurkan jemaat jemaat baru. Ada pula Jemaat yang memang awal mula dari misi Gepembri Tayan, seperti Gepembri Sejotang, Gepembri Mungguk Lumut, Gepembri Serama, Gepembri Terentang dan beberapa Gepembri lainnya.
Awal Pendirian Sekolah SMP dan SMKS
Ketika mengawali pelayan di Tayan Beliau melihat banyak anak usia sekolah yang dari kampung-kampung tidak bisa melanjutkan sekolah ditingkat SMP dan SMA, fenomena inilah yg menggugah kerinduan awal tahun 1980an memang sudah ada di benak Beliau yaitu mendirikan sekolah, akhirnya tahun 1989 Beliau mendirikan sebuah Yayasan dengan nama Yayasan Cahaya Harapan, tahun 1990 mendirikan SMP dengan nama SMP Cahaya Harapan, tahun 1995 mendirikan SMK dengna nama SMKS Cahaya Harapan Tayan.
Kunci semua hal di atas dapat dilalui oleh Beliau, satu kuncinya yang dilihat oleh penulis yaitu hubungan pribadi Beliau dengan Tuhan Yesus yang intim. Jam-jam doa Beliau tidak akan pernah ditinggalkan. Satu waktu ketika menghadapi begitu banyak tekanan ketika memulai pelayanan di Gepembri Tayan, Beliau bersama istri memutuskan mengambil waktu doa puasa, di satu malam Beliau berdoa berjam jam sampai menangis dan saat itulah Beliau dalam doanya tidak lagi berdoa dalam bahasa yang dimengeriti oleh keluarganya yang mendengarkannya dan setelah mengalami pengalaman itu Beliau sampaikan kepada istrinya “Jangan menyerah, kita tetap di Tayan karena Tuhan menghendaki kita dan bersama kita di Tayan. Sejak saat itu tidak selangkahpun Beliau mundur dalam pelayanannya.
Saat ini buah pelayan Beliau dapat dinikmati banyak orang. Perjuangan Beliau sudah selesai, tepatnya tanggal 9 Juni 2020, karena komplikasi diabetes yang diderita Beliau sejak tahun 2005, tetapi mimpi Beliau belum selesai. Ada banyak mimpi yang disharingkan Beliau kepada anak-anaknya.
“Jerih payahmu sudah selesai pak, tapi mimpi mu belum selesai. Kami berjanji akan mewujudkannya dengan pertolongan Tuhan Yesus. Kami berjanji tidak akan memadamkan mimpi itu. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus. Amin”
PDT. DR (HC). MARTINUS CION, S.TH
FOUNDER YAYASAN CAHAYA HARAPAN
EXPERIENCE
1952 – 2020
KELUARGA
Beliau lahir di desa Tikalong, 24 April 1952. Memiliki seorang istri bernama Sumani, anak Susana Cion, dan Stepanus Cion, menantu Yohanes Anjar dan Lina Sutina, cucu Amadeus , Sammy, Stefanie Carren, Crosby, dan Ravenhill.
1974-2020
PELAYANAN PEMBERITAAN INJIL
Perjalanan Pelayanan Beliau juga cukup berlika – liku, diawali ketika akan memasuki dunia pelayanan, Beliau sdar jika tidak akan mampu senidi, sehingga tahun 1974 Beliau mempersunting seorang wanita teman sekelas Beliau ketika di STT Berea. Wanita inilah yang menjadi penopang Beliau dalam seglaa hal sehingga begitu banyak jejak pelayanan yang luar biasa dihasilkan Beliau sampai Beliau dipanggil Tuhan.
1989-2020
PELAYANAN SOSIAL
Tahun 1989 Beliau mendirikan sebuah Yayasan dengan nama Yayasan Cahaya Harapan, tahun 1990 mendirikan SMP dengan nama SMP Cahaya Harapan, tahun 1995 mendirikan SMK dengan nama SMKS Cahaya Harapan Tayan.
EDUCATION
2016
DR. HC DARI STT EXLESIA PONTIANAK
2004
S.TH PONTIANAK
1973
STT BEREA ANSANG
SKILLS
Pelayanan99%
Management100%
Motivasi100%
Bersosialisasi99%
Inovasi100%
CONTACT
Discover more from Kalbar Informasi
Subscribe to get the latest posts sent to your email.
You must be logged in to post a comment.