Skip to content

Evaluasi Realita Pemilu dan Indonesia Hari Ini (ERMA)

Kalbarinformasi.com. Pada postingan kali ini, kita meneruskan tulisan dari Ibu Erma Ranik yang menganalisis peran politik masyarakat Dayak dalam dinamika pemerintahan Indonesia saat ini. Fokus utamanya adalah meninjau sejauh mana representasi dan kontribusi tokoh-tokoh Dayak dalam berbagai bidang politik dan pemerintahan di tingkat nasional, serta tantangan yang dihadapi masyarakat Dayak dalam mengejar kesetaraan dengan kelompok etnis lain di Indonesia.

1. Kepemimpinan Politik Orang Dayak di Kalbar dan Nasional

Di Kalimantan Barat, Lasarus adalah satu-satunya tokoh Dayak yang memiliki posisi penting di DPR. Ia menjabat sebagai Ketua Komisi V, sebuah peran strategis yang menjadikannya orang Dayak pertama dari Kalbar yang menduduki posisi ini dalam sejarah republik. Pada periode 2014-2019, selain Lasarus, Erma Ranik juga pernah menjadi pimpinan komisi. Sedangkan tokoh-tokoh lain, termasuk Karolin yang meraih suara terbanyak di Pemilu 2009, menduduki jabatan anggota biasa di DPR. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada tokoh-tokoh berpengaruh, keterwakilan Dayak dalam peran penting masih sangat terbatas.

2. Keterwakilan Orang Dayak di Eksekutif dan Legislatif Nasional

Dalam lingkup nasional, keterwakilan Dayak di pemerintahan eksekutif masih jauh dari ideal. Salah satu tokoh yang mencatatkan prestasi adalah Alue Dohong, yang menjabat sebagai Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Namun, di luar itu, posisi strategis lainnya belum banyak diisi oleh tokoh Dayak. Teras Narang pernah menjadi Ketua Komisi 2 DPR dan kemudian Gubernur Kalimantan Tengah, tetapi keterwakilan ini masih kecil dibandingkan dengan suku-suku lain seperti Batak atau Bugis yang lebih mendominasi.

3. Minimnya Orang Dayak di Yudikatif

Keterwakilan orang Dayak dalam bidang yudikatif juga patut dipertanyakan. Hingga kini, tidak ada tokoh Dayak yang pernah menjabat sebagai Ketua Pengadilan Tinggi, Kejaksaan Tinggi, atau Hakim Agung. Hal ini menandakan masih minimnya keterlibatan Dayak di sektor penegakan hukum di Indonesia, yang mencerminkan tantangan serius dalam upaya masyarakat Dayak untuk menembus institusi yudikatif.

4. Pemilu 2024: Pemilih dan Pola Pilihan

Menjelang Pemilu 2024, tantangan utama adalah mencermati pola pilih masyarakat. Banyak pemilih yang memilih berdasarkan logistik calon, alih-alih berdasarkan kapasitas dan kualitas kandidat. Ini merupakan tantangan dalam pendidikan politik yang perlu diatasi, terutama di komunitas-komunitas Dayak di Kalimantan. Kesadaran politik yang lebih kritis diperlukan untuk memilih pemimpin yang benar-benar mampu membawa perubahan.

5. Keterlibatan Orang Dayak dalam Pemerintahan Prabowo

Jika Prabowo memenangkan Pemilu 2024, keterlibatan orang Dayak dalam kabinetnya masih menjadi tanda tanya. Jika tidak ada tokoh Dayak yang terpilih sebagai menteri, ini mungkin menunjukkan bahwa kontribusi politik orang Dayak belum cukup signifikan dalam kampanye Prabowo. Peran Dayak di lingkaran kekuasaan partai pendukung perlu diperkuat agar mereka dapat diakui dan dipercaya menduduki posisi penting.

6. Pengaruh Suku Bugis di Kabinet

Suku Bugis, melalui tokoh-tokoh seperti Haji Isam, memiliki pengaruh besar dalam pemerintahan. Haji Isam, pengusaha dari Kalimantan Selatan yang terlibat dalam sektor batu bara dan transportasi, merupakan penyumbang utama kampanye Prabowo. Banyak menteri di kabinet Prabowo yang memiliki koneksi dengan Haji Isam, termasuk Menteri Perhubungan dan Menteri Pertanian. Ini menunjukkan bahwa jaringan politik dan ekonomi memainkan peran besar dalam penunjukan posisi penting di pemerintahan.

7. Jalur Organisasi dan Keterlibatan Orang Dayak

Selain jalur ekonomi, jalur organisasi seperti HMI, PMII, NU, dan Muhammadiyah juga menjadi jalan utama bagi seseorang untuk meniti karir politik. Namun, partisipasi orang Dayak dalam organisasi-organisasi ini masih minim. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda Dayak untuk terlibat lebih aktif dalam organisasi, agar mereka memiliki jaringan yang lebih kuat dan dapat bersaing dalam politik nasional.

8. Partai Politik dan Pilpres 2024

PDI Perjuangan, partai yang cukup banyak diisi oleh politisi Dayak, mungkin akan mengalami penurunan pengaruh jika calon presidennya kalah dalam Pemilu 2024. Namun, jika Ganjar Pranowo menang, ada harapan bahwa dua orang Dayak bisa menduduki posisi menteri. Ini merupakan kesempatan besar bagi masyarakat Dayak untuk mendapatkan representasi lebih baik di tingkat nasional. Tapi sekarang yang menang adalah Pasangan Prabowo Gibran.

9. Keterlambatan Pembangunan di Kalangan Dayak

Sejarah menunjukkan bahwa masyarakat Dayak baru mulai berani merantau dan berkompetisi di luar Kalimantan pada 1980-an, sementara suku lain seperti Jawa, Batak dan Bugis sudah lebih dahulu merambah daerah-daerah baru. Keterlambatan ini, ditambah minimnya investasi pendidikan, membuat masyarakat Dayak tertinggal dalam beberapa aspek pembangunan.

10. Pentingnya Investasi Pendidikan dan Karakter

Investasi dalam pendidikan dan karakter generasi muda Dayak adalah hal yang krusial untuk memperbaiki posisi masyarakat Dayak di masa depan. Pendidikan di pedalaman Kalimantan masih sangat terbatas, baik dari segi fasilitas maupun kualitas guru. Selain itu, akses ke teknologi untuk belajar juga dibatasi oleh biaya internet yang mahal. Orang Dayak harus berinvestasi lebih besar dalam pendidikan dan pengembangan karakter anak-anak mereka untuk memastikan mereka bisa bersaing di masa depan.

11. Membangun Generasi Tangguh dan Kompetitif

Investasi terbesar yang bisa dilakukan adalah di keluarga sendiri. Mendidik anak-anak agar cerdas dan bermental tangguh serta mendorong mereka untuk aktif dalam organisasi dan berkompetisi adalah kunci untuk menghasilkan lebih banyak pemimpin Dayak di masa depan. Jika generasi ini berhasil dibina, dalam 20 tahun ke depan kita bisa melihat lebih banyak orang Dayak memegang peran penting di eksekutif, legislatif, yudikatif, dan sektor bisnis.

Kesimpulan

Evaluasi ini menunjukkan bahwa peran masyarakat Dayak dalam politik dan pemerintahan masih terbatas, baik di tingkat lokal maupun nasional. Tantangan yang dihadapi masyarakat Dayak saat ini harus dijawab dengan investasi besar dalam pendidikan dan pengembangan karakter generasi muda. Hanya dengan strategi yang tepat dan perencanaan yang matang, masyarakat Dayak dapat lebih berperan dalam membangun Indonesia yang lebih inklusif dan setara.

Tabik,
Erma Ranik


Discover more from Kalbar Informasi

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Discover more from Kalbar Informasi

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading