Kalbarinformasi.com. Banjir besar yang melanda Sosok, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat pada tanggal 17-19 Oktober 2024, telah melumpuhkan arus transportasi. Tinggi air yang mencapai dada orang dewasa membuat masyarakat setempat dan pengguna jalan terjebak dalam situasi sulit, karena ratusan rumah warga terendam banjir dan tingginya air menyebabkan kendaran tidak bisa lewat. Avo, tokoh pemuda yang dikenal vokal dalam memperjuangkan isu-isu lingkungan di daerahnya, memberikan komentar tajam terkait penyebab banjir yang semakin sering terjadi di kawasan ini.
Menurut Avo, salah satu penyebab utama banjir yang melumpuhkan ini adalah alih fungsi lahan yang semakin masif untuk perkebunan kelapa sawit. “Tanah di Kalimantan Barat ini sudah didominasi oleh kebun sawit, dan hal ini berdampak langsung pada menurunnya daya serap tanah terhadap air,” ujarnya. Alih fungsi lahan dari hutan yang berfungsi sebagai penyerap air alami menjadi perkebunan sawit membuat sistem ekologi di daerah ini semakin terganggu. Selain itu, pendangkalan sungai juga menjadi masalah besar. “Kedalaman sungai semakin dangkal, sehingga daya tampung air berkurang, dan saat hujan deras, sungai meluap, menyebabkan banjir yang parah,” tambahnya.
Avo, yang juga Ketua Pemuda Tiong Hoa Sosok, berharap pemerintah segera mengambil tindakan tegas dengan menghentikan pemberian izin bagi perusahaan-perusahaan yang ingin membuka kebun sawit baru. Dia juga mendesak agar dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan yang sudah beroperasi di Kalimantan Barat, dialokasikan untuk kegiatan-kegiatan seperti normalisasi sungai dan penanaman kembali pohon di daerah-daerah kritis. “Dana CSR ini seharusnya dimanfaatkan untuk memperbaiki lingkungan, terutama untuk proyek normalisasi sungai dan penghijauan guna meningkatkan daya serap air hujan,” tegas Avo.
Avo juga menyampaikan apresiasinya kepada salah satu anggota Dewan Kabupaten Sanggau, Bapak Zulkarnain, yang telah memberikan keterangan ilmiah mengenai fenomena banjir besar di Sosok. Penjelasan ilmiah ini, menurut Avo, penting agar masyarakat dan pihak berwenang memahami masalah ini secara menyeluruh dan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah banjir di masa depan.
Melalui suaranya, Avo berharap semua pihak, baik masyarakat, pemerintah, maupun perusahaan, dapat berkolaborasi untuk menjaga kelestarian lingkungan di Kalimantan Barat dan mencegah bencana serupa di masa depan.
Discover more from Kalbar Informasi
Subscribe to get the latest posts sent to your email.
You must be logged in to post a comment.