Kalbarinformasi.com, 30 Januari 2024 – Perusahaan Neuralink’s yang didirikan oleh Elon Musk telah berhasil membenamkan chip kepada seorang penderita cacat fisik. Penanaman chip ini dilakukan pada seorang pria yang mengalami kelumpuhan akibat patah tulang belakang.
Chip Neuralink yang ditanam di otak peserta masa percobaan berukuran sebesar koin dua dolar Amerika Serikat. Chip ini memiliki ribuan elektroda yang dapat mendeteksi sinyal-sinyal listrik dari otak. Sinyal-sinyal listrik ini kemudian diubah menjadi perintah yang dapat digunakan untuk mengendalikan perangkat yang terkoneksi dengan internet, seperti gadget, komputer, IoT, dan perangkat lainnya.
Proses penanaman chip Neuralink dilakukan dengan menggunakan robot bedah yang dipandu oleh komputer. Robot ini mampu menanam chip dengan presisi tinggi sehingga tidak merusak jaringan otak. Proses penanaman chip ini berlangsung selama sekitar tiga jam.
Setelah chip tertanam, peserta atau user menjalani masa pemulihan selama beberapa minggu. Selama masa pemulihan, user dilatih untuk menggunakan chip Neuralink untuk mengendalikan perangkat-perangkat yang terkoneksi dengan internet.
Setelah masa pemulihan selesai, user berhasil mengendalikan perangkat-perangkat yang terkoneksi dengan internet menggunakan chip Neuralink. User dapat menggunakan komputer untuk mengetik, menggunakan smartphone untuk menelepon, dan bahkan bermain game, hanya dengan memikirkannya saja.
Penanaman chip Neuralink ini masih dalam tahap percobaan. Chip Neuralink akan terus diuji selama enam tahun untuk melihat apakah ada masalah yang timbul pada pengguna. Jika tidak ada masalah, maka chip Neuralink akan dijual secara terbuka.
Penanaman chip Neuralink ini merupakan salah satu kemajuan teknologi yang dapat memberikan harapan bagi penderita cacat fisik. Dengan adanya chip Neuralink, penderita cacat fisik dapat kembali menjalani kehidupan normal.
Dampak Positif dan Negatif
Penanaman chip Neuralink memiliki potensi untuk memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Dampak positif tersebut antara lain:
- Membantu orang-orang yang mengalami cacat fisik untuk kembali menjalani kehidupan yang normal.
- Meningkatkan produktivitas kerja.
- Meningkatkan kreativitas.
Namun, teknologi Neuralink juga memiliki potensi untuk menimbulkan dampak negatif. Dampak negatif tersebut antara lain:
- Risiko keamanan. Chip Neuralink dapat menyebabkan infeksi atau kerusakan otak.
- Penyalahgunaan. Teknologi Neuralink dapat digunakan untuk mengendalikan pikiran orang lain.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan manfaat teknologi Neuralink.