Kalbarinformasi.com. Lulus dengan predikat cum laude dari Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Puelle Rue, seorang perempuan generasi Z kelahiran Sanggau, 21 Oktober 2001, membuktikan bahwa anak daerah asal Kabupaten Sanggau mampu bersaing dan berprestasi di tingkat nasional. Anak bungsu dari empat bersaudara ini merupakan putri dari mantan anggota DPRD, Drs. Supardi. Dengan tekun dan disiplin, Lala—begitu ia akrab disapa—berhasil meraih sukses selama menempuh pendidikan.
Mengawali pendidikannya di TK Nazaret Parindu, Lala melanjutkan sekolah di SD Subsidi Parindu dan SMP Yos Sudarso Parindu. Berkat prestasi akademiknya yang gemilang, Lala terbang ke Bandung untuk menempuh pendidikan menengah di SMA Santa Angela. Di Bandung, Lala kembali menunjukkan bakatnya. Salah satu prestasi yang paling berkesan adalah ketika ia meraih juara dalam kompetisi Bahasa Jerman se-Jawa Barat, mengharumkan nama dirinya, sekolah, serta Kabupaten Sanggau.
Jenjang Pendidikan | Nama Sekolah | Lokasi | Prestasi |
---|---|---|---|
Taman Kanak-Kanak (TK) | TK Nazaret Parindu | Parindu, Sanggau | – |
Sekolah Dasar (SD) | SD Subsidi Parindu | Parindu, Sanggau | – |
Sekolah Menengah Pertama (SMP) | SMP Yos Sudarso Parindu | Parindu, Sanggau | – |
Sekolah Menengah Atas (SMA) | SMA Santa Angela | Bandung, Jawa Barat | Juara Kompetisi Bahasa Jerman se-Jawa Barat, mengharumkan nama sekolah dan Kabupaten Sanggau |
Tidak hanya Lala, banyak anak-anak asal Sanggau yang juga menorehkan prestasi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, menunjukkan potensi besar yang dimiliki Bumi Daranante dalam melahirkan generasi berkualitas. Kisah Lala hanya satu contoh dari sekian banyak cerita sukses anak-anak Sanggau yang mampu bersaing di tingkat nasional.
Dukungan Keluarga dan Tantangan Anak Daerah
Bapak Drs. Supardi, ayah Lala, mengungkapkan bahwa kesuksesan putrinya tidak lepas dari usaha keras dan tekad yang kuat. Meski demikian, dukungan keluarga juga memainkan peran penting dalam perjalanan akademik Lala. “Anak-anak daerah sebenarnya punya potensi yang luar biasa, tapi tidak banyak yang sungguh-sungguh memaksimalkannya,” ungkapnya.
Bagi bapak Supardi, Lala adalah bukti bahwa anak-anak dari Sanggau bisa berprestasi di luar daerah jika diberikan kesempatan dan dukungan. Namun, ia juga menyoroti minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap potensi anak-anak ini. “Banyak anak Sanggau yang berprestasi, tetapi kurang mendapat perhatian dan dukungan yang memadai, terutama dari pemerintah daerah,” tambahnya.
Saat ini, Lala sedang menempuh tahap Co-assistant, program profesi wajib bagi mahasiswa kedokteran untuk meraih gelar dokter. Co-assistant adalah tahap kedua dalam pendidikan calon dokter, setelah menyelesaikan tahap praklinis. Supardi mengingat bahwa sejak kecil, Lala memang sudah menunjukkan bakat akademik yang menonjol, meski dalam pergaulan ia tetap seperti anak-anak pada umumnya.
Membangun Masa Depan Sanggau dengan Sumber Daya Manusia Unggul
Kisah sukses Lala dan anak-anak berprestasi lainnya di Sanggau membuka mata akan pentingnya memaksimalkan sumber daya manusia di daerah. Supardi berharap agar pemerintah daerah lebih memperhatikan anak-anak berbakat ini, memberikan ruang lebih luas untuk mereka mengabdi dan membangun Sanggau di berbagai sektor, seperti pendidikan, kedokteran, ekonomi, dan lainnya.
Dengan potensi yang besar, anak-anak Sanggau memiliki kemampuan untuk berkontribusi pada kemajuan daerahnya, asalkan diberikan dukungan yang tepat. Kisah Puelle Rue bukan hanya inspirasi, tetapi juga bukti bahwa dengan tekad dan dukungan, anak daerah bisa bersaing di kancah nasional dan internasional.
Discover more from Kalbar Informasi
Subscribe to get the latest posts sent to your email.
You must be logged in to post a comment.