Pada sidang kabinet Merah Putih pertama, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya persatuan dan kerja sama di antara elit bangsa sebagai kunci keberhasilan dalam membangun negara. Menurutnya, sejarah telah membuktikan bahwa keberhasilan membangun suatu bangsa terletak pada kemampuan para pemimpin dan elit untuk bersatu dan bekerja sama, serta memilah kepentingan kelompok dari kepentingan inti dan vital negara. Prabowo menekankan bahwa kepentingan vital negara meliputi kemerdekaan dan keutuhan persatuan.
Dalam arahannya, Presiden Prabowo mengingatkan para menteri bahwa tujuan utama bangsa Indonesia adalah melindungi dan menjaga tanah air, sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945. Ia juga menyampaikan bahwa penting bagi tiap kabinet untuk membentuk tim yang solid dan bekerja dengan fokus. Untuk memperkuat semangat persatuan, Presiden Prabowo mengajak para menteri untuk berkumpul di Magelang, kota yang memiliki sejarah penting dalam perjuangan fisik kemerdekaan Indonesia.
Kabinet Merah Putih yang dibentuk terdiri dari 48 menteri. Presiden Prabowo menjelaskan bahwa jumlah ini sesuai dengan besarnya bangsa Indonesia, yang merupakan negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan memiliki luas wilayah yang setara dengan benua Eropa. “Eropa terdiri dari 27 negara, sedangkan kita satu negara yang besar. Mengelola bangsa sebesar ini tentu bukan hal yang mudah, tetapi yang penting adalah efisiensi kerja,” ujar Prabowo. Ia mengingatkan para menteri untuk bekerja dengan efisien, bukan asal-asalan.
Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya pengelolaan anggaran negara. Ia meminta para menteri, Menko, dan Menteri Keuangan untuk meninjau kembali rincian pengeluaran APBN dan mengurangi kegiatan seremonial yang tidak perlu, seperti konferensi pers, perjalanan dinas ke luar negeri, atau studi banding. Fokus utama pemerintah, menurutnya, adalah pembangunan ekonomi dalam negeri.
Dalam sidang tersebut, Prabowo juga mengumumkan rencana penguatan Kepala Staf Kepresidenan melalui pembentukan Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus. Badan ini akan bertugas memantau dan memastikan kelancaran semua proyek pembangunan di seluruh negeri. Selain itu, Prabowo juga mengumumkan pembentukan Badan Pengentasan Kemiskinan yang akan bertugas memantau distribusi bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Prabowo mengakui bahwa birokrasi di Indonesia selama ini terkenal dengan kerumitannya. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh menteri untuk bekerja lebih giat melayani rakyat. Jika ada pejabat yang lamban dan tidak efektif, Prabowo meminta para menteri untuk tidak ragu melaporkan, agar segera dilakukan pergantian. “Banyak yang ingin mengabdi kepada negara, jadi jangan sungkan,” tegasnya.
Presiden juga memberi kebebasan kepada para menteri untuk menyusun rencana kerja masing-masing dan akan melakukan koordinasi secara berkala. Salah satu isu strategis yang ditekankan oleh Prabowo adalah pentingnya swasembada pangan, mengingat ketidakpastian global yang bisa memicu konflik sewaktu-waktu. “Kita harus mampu memberi makan rakyat kita sendiri,” ujarnya.
Prabowo juga meminta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Menteri Perekonomian untuk segera menginventarisasi 26 komoditas yang akan diprioritaskan dalam program hilirisasi, agar bisa segera dieksekusi. Selain itu, Kepala Badan Gizi Nasional juga diminta untuk segera melaksanakan program makanan bergizi yang tepat sasaran dan terukur, terutama untuk ibu hamil dan anak-anak, sebagai bagian dari rencana strategis nasional.
Mengakhiri sidang kabinet, Prabowo menegaskan bahwa inti dari negara demokrasi adalah kemampuannya untuk memberikan pendidikan terbaik dan layanan kesehatan yang memadai kepada seluruh rakyatnya.
Discover more from Kalbar Informasi
Subscribe to get the latest posts sent to your email.
You must be logged in to post a comment.