Skip to content

Belum Ada Solusi SDN 06 Nanga Masau, GMKI Sintang dan Dispendikbud Sepakat Buka Donasi

Sintang – Pada Kamis, 12 Desember 2024, Badan Pengurus Cabang (BPC) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Sintang bertemu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Sintang, Yustinus J, S.Pd, M.A.P., untuk membahas solusi bagi SDN 06 Nanga Masau. Pertemuan yang berlangsung pukul 07.30 WIB di kantor dinas ini dihadiri Ketua GMKI Cabang Sintang Bambang Belantoro, Kabid Organisasi Yetro, dua pengurus lainnya, dan Noven Honarius, pemuda asal Nanga Masau.

Dalam pertemuan tersebut, BPC GMKI menyampaikan inisiatif membuka donasi publik untuk pengadaan guru dan fasilitas pendidikan di SDN 06 Nanga Masau. Langkah ini diambil karena hingga saat ini belum ada tindakan nyata dari pemerintah untuk menyelesaikan persoalan pendidikan di wilayah tersebut.

Aksi Sosial dari Hati Nurani
Ketua GMKI Cabang Sintang, Bambang Belantoro, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk aksi sosial yang lahir dari kepedulian terhadap kondisi SDN 06 Nanga Masau. “Kami membuka open donasi secara umum, mengingat hingga saat ini pemerintah belum mengambil langkah konkret untuk membantu. Kegiatan kami diketahui dan didukung langsung oleh Dispendikbud,” ungkap Bambang.

Ia juga menyoroti pernyataan Ketua Komisi C DPRD Sintang, Anastasia, yang saat reses ke Nanga Masau menyebutkan bahwa sekolah tersebut tidak memiliki murid. Menurut Bambang, hal ini patut dipertanyakan. “Mengapa ada gedung sekolah dibangun jika tidak ada murid? Lalu bagaimana dengan guru yang tidak bertugas, apakah mereka berhenti atau diberhentikan? SDN 06 Nanga Masau belum memberikan solusi atas permasalahan ini,” tegasnya.

Respons Dispendikbud Sintang
Yustinus J, Kepala Dispendikbud Sintang, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif GMKI dan menyatakan akan mengkaji ulang kemungkinan pembukaan kembali SDN 06 Nanga Masau sebagai sekolah jarak jauh di bawah naungan sekolah induk. Namun, ia juga mengakui adanya kendala anggaran dari pemerintah yang menyulitkan dinas untuk menangani kasus ini.

“Kita akan kaji ulang jika memungkinkan untuk membuka kembali. Tapi harus dilakukan oleh sekolah induk karena selama ini tidak ada pagu dana khusus dari pemerintah, sehingga kami kesulitan,” ujar Yustinus.

Dukungan untuk Kolaborasi Pihak Ketiga
Pertemuan ditutup dengan sesi foto bersama dan video dukungan dari Dispendikbud Sintang terhadap program donasi GMKI. Dalam pernyataannya, Yustinus memberikan apresiasi atas langkah mahasiswa yang menggalang kerja sama dengan pihak ketiga demi kemajuan pendidikan.

“Terima kasih kepada GMKI yang telah memiliki ide untuk bekerja sama dengan pihak ketiga. Harapan kami, pendidikan bisa lebih maju jika ada kolaborasi dengan swasta dan pihak lain, bukan hanya mengandalkan pemerintah,” tutup Yustinus.

Langkah GMKI membuka donasi ini diharapkan menjadi titik awal penyelesaian persoalan pendidikan di Nanga Masau, sekaligus inspirasi bagi pihak lain untuk berkontribusi dalam memajukan pendidikan di daerah terpencil.


Discover more from Kalbar Informasi

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Discover more from Kalbar Informasi

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading