Toba, Gawai Bungas Taun 1 Dayak Desa merupakan momen yang istimewa bagi masyarakat Dayak di Desa Toba, terutama dalam rangka peresmian Rumah Adat Batang Panjang “Pang Raem” di Kecamatan Toba. Acam, SE, seorang tokoh masyarakat yang dihormati multi jabatan sebagai ketua DPC HANURA Sanggau dan wakil ketua DPRD Sanggau menggunakan kesempatan ini untuk memberikan pidato yang penuh semangat dan inspirasi kepada kalangan generasi muda Dayak Desa di kecamatan Toba kab. Sanggau provinsi Kalimantan Barat.
Dalam pidatonya yang lantang dan gagah perkasa, Acam mengingatkan dan memotivasi generasi muda Dayak bahwa pendirian Rumah Adat Batang Panjang “Pang Raem” merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Dayak Desa. Rumah adat ini akan menjadi pusat kebudayaan dan tradisi Dayak yang ada di Kecamatan Toba, serta menjadi saksi bisu dari sejarah yang membanggakan. Bapak Acam menekankan bahwa generasi selanjutnya harus mengenang dan menghargai kontribusi generasi Dayak Toba saat ini yang telah membangun Rumah Adat Batang Panjang “Pang Raem” sebagai generasi emas pada masanya.
Lebih jauh lagi, upaya pembangunan Rumah Adat Batang Panjang “Pang Raem” ini sekaligus merupakan upaya rekonstruksi kebudayaan Dayak yang sudah lama hilang. Bapak Acam dengan penuh semangat mengatakan bahwa generasi muda Dayak tidak boleh malu mengakui dirinya Dayak dan harus menjunjung tinggi adat dan budayanya. Rumah adat ini bukan hanya sebuah bangunan fisik, tetapi juga sebuah simbol kebanggaan dan identitas bagi masyarakat Dayak.
Dalam suasana yang semakin membara, Bapak Acam dengan penuh semangat menyampaikan bahwa segala sesuatu memiliki masa-masanya sendiri. Generasi saat ini akan berlalu, dan generasi muda Dayak yang menjadi penerusnya harus berkiprah dengan lebih baik agar menjadi sejarah yang akan dikenang. Pidato ini mengingatkan generasi muda Dayak bahwa mereka memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga dan memperkaya warisan budaya yang telah ditinggalkan oleh para leluhur.
Pesan yang disampaikan oleh Bapak Acam dalam pidatonya adalah pesan kebanggaan dan motivasi namun tersirat nasehat emas yang jarang bahkan mungkin tidak terpikirkan oleh orang tua kepada anaknya. Generasi muda Dayak dihadapkan pada tantangan globalisasi dan perubahan zaman yang cepat, namun mereka harus tetap teguh memegang teguh nilai-nilai budaya dan tradisi yang menjadi identitas mereka sebagai Dayak.
“Rumah Adat Batang Panjang “Pang Raem” menjadi tempat yang harus dijaga dan dirawat dengan penuh kebanggaan, karena itu adalah warisan berharga dari peradaban nenek moyang kita jaman dulu” begitu tutur pak Acam.
Dengan semangat yang menyala-nyala, pidato Bapak Acam, SE, memberikan dorongan dan motivasi kepada generasi muda Dayak untuk menjadi pelanjut perjuangan dalam melestarikan dan memperkaya kebudayaan Dayak. Semoga generasi muda Dayak Desa di kec. Toba dan generasi Dayak umumnya terinspirasi dan berkomitmen untuk mengenang dan menjunjung tinggi adat dan budaya mereka serta menjadi bagian dari sejarah yang akan diwariskan kepada generasi mendatang.
Discover more from Kalbar Informasi
Subscribe to get the latest posts sent to your email.
You must be logged in to post a comment.